Nginep Stylish di Tengah Kota: Review 3 Hari 4 Malam di Momo’s Stay Kuala Lumpur
9:34 PMHal pertama yang jadi pertimbanganku kalau solo traveling adalah mencari tempat penginapan yang aman tapi tetap on budget. Liburan ke Kuala Lumpur kali ini terasa beda. Bukan cuma karena kotanya yang seru dan rame banget buat dijelajahi, tapi juga karena tempat nginepku yang super nyaman dan estetik.
Selama 3 hari 4 malam, aku menginap di Momo’s Stay dengan biaya RM 347 (sekitar Rp1.157.000). Dengan harga segitu, desain estetik, suasana yang playful, dan lokasi strategis, aku ngerasa dapet pengalaman nginep yang cukup memuaskan.
Kalau kamu lagi cari referensi penginapan buat trip ke Kuala Lumpur yang nggak cuma hemat tapi juga Instagramable dan bikin betah, kamu harus banget masukin Momo’s Stay ke wishlist kamu! Di tulisan kali ini, aku bakal cerita lengkap soal pengalaman nginepku, mulai dari lokasi, fasilitas, vibes hotel, sampai review jujur soal kelebihan dan kekurangannya.
Begitu sampai di depan Momo’s Stay, suasananya langsung terasa beda, kayak ada transisi halus dari hiruk-pikuk kota ke suasana tropis yang lebih tenang dan menyegarkan. Area masuknya nggak cuma jadi akses ke dalam bangunan, tapi terasa seperti ruang sambut yang hidup. Deretan tanaman hijau yang ditata rapi tapi tetap terasa natural menyambut dari sisi kiri dan kanan, bikin langkah pertama terasa adem dan ringan.
Area ini juga dilengkapi dengan tempat duduk terbuka yang nyaman, karena memang Momo’s Stay berbagi area dengan sebuah bar-café terbuka. Tempat duduknya sederhana tapi cukup untuk sekadar bersantai.
Masuk ke dalam lobby, suasananya langsung terasa hangat dan bersahabat. Nggak seperti lobby hotel pada umumnya yang sering terasa formal dan kaku, ruang ini justru lebih mirip area komunal yang terbuka dan ramah. Di bagian depan, ada kafe kecil dengan bar terbuka, tempat di mana barista sibuk menyiapkan kopi sambil sesekali menyapa tamu yang datang.
Interiornya tampil sederhana tapi penuh karakter. Material ekspos berpadu dengan elemen seni yang ditata santai, sementara pencahayaan temaram memberi nuansa hangat tanpa terkesan gelap. Musik pelan yang mengalun di latar belakang juga menambah suasana jadi lebih santai. Rasanya bukan cuma tempat transit, tapi ruang yang mengundang kamu buat duduk sebentar, menikmati momen, dan merasa betah.
Salah satu hal terbaik dari Momo’s Stay adalah lokasinya yang sangat strategis. Terletak di kawasan Chow Kit, hotel ini hanya beberapa langkah dari stasiun monorail Medan Tuanku. Ini nilai plus banget, karena dari sana kamu bisa dengan mudah menjangkau berbagai destinasi populer di Kuala Lumpur seperti KLCC, Bukit Bintang, Petaling Street, sampai ke Batu Caves (dengan beberapa kali transit).
Di sekitar hotel, ada banyak pilihan tempat makan, minimarket, dan kafe yang seru untuk dijelajahi. Lokasinya memang strategis, dan cukup berjalan kaki beberapa menit saja, kamu sudah bisa menemukan area lokal yang autentik, jauh dari suasana turistik yang terlalu ramai.
Waktu aku berjalan menuju stasiun monorail, aku juga sempat melihat toko Mydin, tempat yang cocok untuk beli oleh-oleh dengan harga yang ramah di kantong dan lumayan viral di media sosial.
Pelayanan Staff: Ramah dan Profesional
Pengalaman menginap akan terasa lebih baik kalau stafnya ramah, dan itu yang aku rasakan di Momo’s Stay. Sejak check-in sampai check-out, staff di sini sangat ramah, responsif, dan helpful. Mereka juga sangat menghargai privasi dan tidak terlalu banyak basa-basi. Semuanya ditangani dengan profesional tapi tetap dengan senyum dan bahasa tubuh yang hangat.
Kalau dilihat dari keseluruhan tampilannya, Momo’s Stay memang nggak mencoba jadi hotel mewah dengan kemegahan klasik, tapi justru mengambil pendekatan yang lebih muda, ekspresif, dan tetap terasa dekat. Gaya desainnya mencerminkan suasana Kuala Lumpur yang modern tapi nggak kehilangan sisi santainya. Di kota yang penuh warna dan ritme cepat ini, Momo’s Stay hadir sebagai tempat singgah yang ringan, baik secara visual maupun atmosfernya.
Alih-alih bermain aman dengan desain netral, hotel ini justru tampil percaya diri lewat elemen-elemen penuh karakter: mulai dari warna cat dinding yang soft tapi khas, elemen tanaman yang ditata seperti bagian dari arsitektur, sampai motif geometris warna-warni di bar café yang memberi semacam visual identity tersendiri.
Kamar yang aku dapat berada di lantai 6, dan tentu saja tersedia lift yang berfungsi dengan baik. Jadi meskipun bawa koper agak besar, nggak ada masalah.
Begitu memasuki kamar, suasana yang tenang dan hangat langsung terasa. Gaya Japandi yang minimalis berpadu dengan kesederhanaan yang nyaman, menciptakan ruang yang sangat menyenangkan untuk beristirahat. Elemen kayu mendominasi ruangan, memberikan kesan alami dan hangat yang menyatu dengan setiap bagian interior. Kayu terang pada lantai dan kasur tatami yang rendah menciptakan kesan lapang dan sejuk.
Menurutku, wood screen di jendela ini adalah elemen dekoratif yang cukup unik. Alih-alih menggunakan roller blind biasa, kayu dipilih sebagai screen jendela, memberikan sentuhan natural sekaligus menjaga privasi. Material kayu ini memperkaya kesan alami dan memperkuat nuansa harmonis dalam kamar.
![]() |
storage untuk menyimpan koper |
Sayangnya, tipe kamar yang aku sewa ini tidak dilengkapi dengan wardrobe cabinet, padahal menurutku itu adalah salah satu furniture yang cukup penting. Apalagi buat orang seperti aku yang cukup memperhatikan penampilan, merasa sedikit khawatir kalau baju nggak digantung, bisa cepat kusut. Meski begitu, kasur tatami di kamar ini punya kelebihan, yaitu adanya storage di bawahnya untuk menyimpan koper. Meskipun hanya cukup untuk koper kabin, setidaknya itu membantu mengurangi kekurangan space di kamar yang terbilang kecil.
Di pintu masuk menuju kamar mandi terdapat kaca besar, memudahkan untuk melihat penampilan sebelum keluar. Kamar ini juga dilengkapi dengan hair dryer, menambah kenyamanan tanpa perlu membawa peralatan tambahan.
Kamar Mandi: Bersih, Lengkap, tapi Tanpa Jet Shower
Untuk ukuran hotel dengan harga terjangkau, aku cukup terkesan dengan kamar mandinya. Kamar mandi di Momo’s Stay bersih dan terang, dengan gaya modern minimalis.
Yang paling menyenangkan adalah fasilitasnya lengkap. Tersedia sabun, sampo, dan handuk bersih, jadi nggak perlu repot bawa dari rumah. Dan ini nih yang jadi poin plus terutama buat para perempuan: ada hair dryer! Fasilitas yang sering kali absen di hotel-hotel budget tapi sangat membantu, apalagi kalau kamu punya aktivitas padat atau perlu tampil rapi sepanjang hari.
Satu-satunya hal yang agak kurang adalah tidak adanya jet shower. Buat kamu yang terbiasa dengan semprotan air di toilet, mungkin ini agak mengganggu. Tapi selebihnya, semua fasilitas kamar mandi berfungsi dengan baik dan nyaman digunakan.
Harga dan Value for Money
Dengan harga RM 347 untuk 4 hari 3 malam (sekitar Rp1.157.000), pengalaman menginap di Momo’s Stay menurutku sangat worth it. Menurut aku, untuk harga segini di Kuala Lumpur tuh udah termasuk terjangkau banget, apalagi dengan lokasi yang strategis, desain hotel yang unik, kamar yang bersih dan nyaman, serta pelayanan yang memuaskan. Yang paling penting, karena aku solo travel, aku nggak mau ambil risiko dengan nginep di tempat yang nggak aman. Di sini aku ngerasa tenang dan nyaman banget, jadi bisa benar-benar nikmatin liburan.
Plus:
- Desain kamar yang tenang dan harmonis dengan gaya Japandi, dominasi kayu alami yang memberikan kesan hangat dan lapang, serta kebersihan kamar yang sangat terjaga.
- Tersedia kaca besar untuk persiapan, hair dryer, dan fasilitas lainnya.
- Setiap pagi, sampah dibersihkan dan air mineral diisi ulang.
- Keamanan terjamin, terutama jika keluar malam hari.
- Kecepatan internet lancar, air panas aman, dan suasana kamar tetap tenang.
- Tidak ada deposit atau pajak tambahan, semua harga yang dibayar di Agoda sudah termasuk, tanpa ada biaya tambahan saat check-in.
Minus:
- Tidak ada wardrobe cabinet untuk penyimpanan pakaian, yang mungkin menjadi kekurangan bagi mereka yang ingin menggantung baju agar tidak cepat kusut.
- Ruang kamar yang terbilang kecil, meskipun ada solusi penyimpanan di bawah kasur.
- Tidak ada jet shower di kamar mandi.
Hotel ini cocok untuk:
- Solo traveler kayak aku yang cari tempat aman dan tenang
- Pasangan muda yang suka staycation dengan nuansa artsy
- Digital nomads yang butuh tempat nyaman buat istirahat dan kerja
- Budget traveler yang tetap pengen nginep dengan gaya
Overall
Setelah menginap selama 4 hari 3 malam di Momo’s Stay, aku bisa bilang dengan jujur bahwa aku sangat merekomendasikan hotel ini. Cocok banget buat kamu yang ingin eksplorasi Kuala Lumpur tanpa harus mengorbankan kenyamanan. Desainnya yang artsy, suasana yang hangat, fasilitas yang memadai, dan lokasi yang strategis bikin hotel ini jadi salah satu hidden gem di tengah hiruk-pikuk kota.
Kalau suatu hari nanti aku kembali ke Kuala Lumpur, Momo’s Stay jelas akan masuk daftar hotel yang ingin aku tempati lagi.
Tips Tambahan:
- Bawa sandal hotel sendiri karena tidak disediakan.
- Booking dari jauh hari untuk dapat harga terbaik.
- Coba nongkrong di kafe depan lobby, tempatnya asik banget buat santai sore.
- Kalau pengen view monorail atau city view, bisa request kamar yang ngadep ke jalan
Semoga review ini bisa membantu kamu yang sedang mencari penginapan di Kuala Lumpur. Kalau ada pertanyaan tentang pengalamanku di Momo’s Stay atau tips jalan-jalan di KL, boleh banget tinggalkan komentar ya!
0 komentar